Rabu, 20 November 2019

Pesan Tiket Bus Antarkota Kini Bisa Melalui Traveloka

Es Teler 77 Akan Ekspansi ke Luar Negeri

, Jakarta - PT Top Food Indonesia, pemilik jaringan waralaba Es Teler 77, merencanakan meningkatkan bisnisnya dengan sasaran buka 30 gerai tahun ini. Diluar itu, perusahaan akan berekspansi ke luar negeri.

Sepanjang triwulan pertama tahun ini, menurut Vice President PT Top Food Indonesia Anton Widjaja, perusahaan telah sukses membuat 10 gerai baru. Perusahaan mempersiapkan dana seputar Rp 30 miliar sebab tiap gerai memerlukan investasi Rp 1 miliar dengan ukuran 10 mtr. persegi.

Pembangunan gerai salah satunya berada di Kupang, Mandau, Sorong, serta Gresik. Sasaran ini termasuk lumayan tinggi sebab realisasi pembukaan gerai baru tahun kemarin cuma terwujud 18 gerai.

Untuk ekspansi ke luar negeri, menurut Anton, perusahaan tahun ini gagasannya akan buka tiga gerai di Malaysia serta dua gerai di Singapura. “Bulan depan akan membuka di India serta Jeddah,” kata Anton selesai diskusi mengenai waralaba di Museum Nasional, Jakarta, Selasa, 2 April 2013.

Pembukaan gerai di luar negeri, katanya, memakai skema gabung venture dengan pembagian modal 60:40 atau 50:50 %. Sekarang, keseluruhan gerai Es Teler 77 sejumlah 196 gerai, dimana cuma 30 % punya sendiri serta bekasnya telah diwaralabakan. Es Teler 77 memutuskan franchise fee sebesar Rp 100 juta untuk lima tahun.

Menurutnya, sasaran pembukaan 30 gerai baru dapat tidak terealisasi semuanya sebab akan terhalang dengan Ketentuan Menteri Perdagangan Nomor 7 Tahun 2013 Mengenai Peningkatan Kemitraan dalam Waralaba untuk Type Usaha Layanan Makanan serta Minuman. Dalam ketentuan ini, pemilikan cafe serta restoran dibatasi optimal 250 gerai. Bila jumlahnya cafe serta restoran melewati ketetapan itu, karena itu pada pendirian seterusnya pemilik harus mewaralabakan atau menggandeng partner dengan skema penyertaan modal.

Menurut Anton, ketentuan itu punya potensi memunculkan industri waralaba makanan dikendalikan cuma oleh pemilik modal besar. Jika gabung venture itu kan siapa yang punyai modal besar itu yang kuasai, bersimpangan dengan semangat waralaba, katanya.

Dia memandang semestinya usaha waralaba tak perlu dibatasi miliknya. Yang semestinya dikerjakan pemerintah, tutur ia, ialah lakukan pembinaan pada pandangan waralaba pada entrepreneur lokal. Selama ini adanya ketentuan itu, kami belum mempersiapkan taktik spesial. Masih lihat seperti apa panduan tehnis pemerintah, katanya.

ROSALINA

Berita Paling populer: Beberapa Pengontrak Rusun Marunda Mulai Diusir Pemilik 'Postingan Idjon Djanbi Tidak Dapat Dipertanggungjawabkan' Misteri Selongsong Peluru di Cebongan Masalah Bendera Aceh, Ini Respon SBY Fakta-fakta Menarik Mendekati Chelsea Versus MU Pati, Kota Seribu Paranormal

"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar